Senin, 10 Juni 2013

Lingkungan Hidup

Sampah dan Upaya Penanggulangannya

Budaya konsumerisme masyarakat saat ini mempunyai andil besar dalam peningkatan jenis dan kualitas sampah. Di Era Globalisasi, para pelaku usaha dan pebisnis bersaing sekeras mungkin untuk memasarkan produknya, tidak hanya itu tapi mereka memiliki strategi bisnis dengan mengemas produknya dengan kemasan yang menarik konsumen. Bervariasinya kemasan produk tersebut menimbulkan peningkatan jenis dan kualitas sampah. Sayangnya desakan menciptakan produk baru beserta kemasannya oleh para pelaku usaha tidak dibarengi dengan memikirkan sistem pengelolaan persampahannya.
Kondisi ini seharusnya memacu berbagai pihak untuk turut memikirkan solusi dari pengelolaan sampah, khususnya pemerintah yang mengatur kebijakan dan para produsen sampah.
Dalam hal ini Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi telah merumuskan beberapa kegiatan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat Kota Bekasi terkait sistem pengelolaan persampahannya, melalui berbagai kegiatan yang ada seperti Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan Hidup, Pembinaan Eco School, Peringatan Hari-Hari Lingkungan Hidup, Pembersihan Sampah / Gulma di Sungai-Sungai di Kota Bekasi (PROKASIH) dan berbagai kegiatan lainnya yang diharapkan.
Sampah erat kaitanya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah-sampah tersebut akan hidup berbagai mikro organisme penyebab penyakit (bacteri pathogen), dan juga binatang serangga sebagai pemindah/penyebar penyakit (vector). Oleh sebab itu, sampah harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin tidak mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik, bukan saja untuk kepentingan kesehatan saja, tetapi juga untuk keindahan lingkungan. Yang dimaksud dengan pengelolaan sampah di sini adalah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan pemusnahan atau pengolahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak menjadi gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
Pengelolaan sampah didefinisikan sebagai kontrol terhadap timbulan sampah, pewadahan, pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan, proses pembuangan akhir sampah, di mana semua hal tersebut dikaitkan dengan prinsip – prinsip terbaik untuk kesehatan, ekonomi, keteknikan/ engineering, konservasi, estetika, lingkungan, juga terhadap sikap atau budaya local masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu penanganan sampah adalah bukan semata - mata tugas pemerintah. Jadi pengelolaan sampah harus  ditangani ke pendekatan sumber sampah tersebut diatas. Pendekatan secara umum bisa dilakukan dengan prinsip 3 R yang bisa diterapkan dalam keseharian di lingkup terkecil, yakni :

  • Reduce ( mengurangi ) Meminimalisasi barang/ material yang kita gunakan
  • Reuse ( memakai kembali ) Hindari pemakaian barang sekali pakai (disposable)
  • Recycle ( mendaur ulang ) Sebisa mungkin, mendaur ulang barang yang tidak berguna lagi dan beralih fungsi menjadi barang lain.

Untuk itu perlu diperhatikan dalam menangani sampah disekitar kita dengan:


  1. Janganlah membuang sampah plastik sembarang saja. Harus dibuang di tempat sampah yang telah ditentukan. Atau sampah plastic dibakar.
  2. Sampah plastik jangan turut dijadikan pupuk.
  3.  Jangan membuang sampah ke sungai atau badan-badan air lainnya.
  4.  Janganlah membiarkan sampah dapur berserakan ke mana-mana.
  5. Janganlah menyemprot sampah dengan preparat chlor, misalnya  D.D.T,
  6. Janganlah membiarkan terbuka bagian tutup bak sampah atau tempat-tempat sampah lainnya.
  7. Sampah dari kertas atau karton yang masih baik supaya dirobek-robek menjadi robekan yang kecil, atau dibakar saja. Ini untuk menghindari agar sampah kertas tak dikumpulkan oleh pengemis atau gelandangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar